Bandung

Aku tiba di bandara Soekarno-Hatta Jakarta, banyak sekali orang yang berada di sana, seperti melihat semut yang sedang berada dalam koloninya.
Bersama temanku aci, aku tiba dengan membawa sejumput harapan dari dua orang perantau makassar. Yah inilah kami perantau.
Sepertinya ini sudah jodoh, di bandara akubertemu dengan Yuriko, temanku dari Makassar juga, namun dia melakukan perjalanan kerja, beda dengan aku melakukan perjalanan mencari kerja.
Setelah bercerita sedikit,kami pun berpisah. Aku harus melanjutkan perjalananku ke bandung.
Yah,bandung, kota kembang,kota sejuk, kota fashion, paris van java. Itulah sedikit bayangan mengenai kota yang akan kutempati mengadu nasibku.
Kupesan dua tiket mini bus menuju kota sejuk itu, perjalanan selama dua setengah jam kulewati dengan hanya bertiga dalam mini bus yang dapat muat hingga dua puluh orang. Yah penumpangnya hanya kami berdua plus pak supir.
Melewati jalan tol cipularang dari bandara menuju ke bandung.
DI sekeliling kulihat pohon-pohon dan kebun teh, hmmmh pemandangan yang sangat menyejukkan mata. Tubuhku kurebahkan dalam kursi yang dapat diatur sandarannya,mencoba untuk beristirahat dan menutup mataku tidur.Tetapi nampaknya mata ini tak bisa tidur membayangkan apa yang akan terjadi pada kami di Bandung nanti.
Bandung, here i come...
Halo-halo bandung
Ibu kota Parahyangan

Minibus berlalu memasuki Gerbang Tol Pasteur, itu artinya sudah dekat tempat peraduan kami. Tibalah kami di jalan cihampelas, tempat pemberhentian minibus. Untungnya, kami dijemput oleh sahabat kakakku, Kak Ejhie, yang telah lama menapaki seluk beluk kota ini. Sehingga kami tidak seperti turis lokal yang kesesatan arah.
Setelah berkenalan dengan Kak Ejhie, dia membawa kami menuju tempat tujuan kami di daerah Dago.
Kami pun sampai di Dago.
Dago, daerah yang cukup sejuk dipandang mata, masih ada pepohonan di pinggir jalan, pohon Pinus meskipun banyak juga kendaraan yang berlalu lalang.
Sampailah kami di tempat janjian dengan salah satu kawan senasib yang juga mengadu nasibnya di kota ini, namanya Ridho, tapi bukan Ridho Rhoma. Ia orang buton, namun sekolah dan kuliah di Makassar kota tercinta.
Ia yang selama ini berusaha mencarikan kami tempat kos di bandung, untung ada Ridho.
Kami pun menelusuri tiga sampai empat tempat kos, dan akhirnya kami menemukan tempat kos yang sekarang kami tempati. Harganya lumayan mahal sih tetapi sesuai dengan harga.
Harga tidak pernah bohong, tempat kos kami bersih.
Hufh...setelah tiba meletakkan barang, kami merebahkan badan di tempat tidur dan mencoba bermimpi akan hal-hal yang indah.
Sore itu di kota bandung, adalah hari yang melelahkan namun begitu indah

Komentar

iLLa mengatakan…
Selamat datang di bandung. Bandung memang awesome, saya kmaren cuman beberapa jam disana tapi serasa mw kembali ke sana lagih ^_^

bdw dibandung mw ngapain fi? ada loker disanakah?
fifisaja mengatakan…
ada job expo di unpad kemaren kak tanggal 15-17 desember
Unknown mengatakan…
ciee..yg ke kota distro^^
kyknya bakal borong sepatu cibaduyut neh hehehe
btw, org sulawesi y?
fifisaja mengatakan…
@ Maya : iya maya, org sulsel....belum sempat ke cibaduyut nih hehehe...salam kenal yah...skrg posisi dimana?

Postingan populer dari blog ini

Si Dika "Kambing Jantan" buat Pelem

Alhamdulillah...sekarang aku sudah kerja

"Kalau saja masih jauh, kalau saja seluruhnya, kalau saja baru"